Disuatu ketika disiang
hari cuaca cukup panas sekali dan membuat seekor Kancil kehausan. Tetapi beruntung
siKancil menemukan sungai kecil di tepi hutan. siKancil segera meminum air
sungai.
“Ah…segarnya”, kata siKancil
merasa nikmatnya air sungai yang masih jernih itu. siKancil pun lantas
berkali-kali meminum air sungai sampai perutnya kembung.
siKancil tidak menyadari kalau Harimau
memperhatikannya dari balik semak belukar sejak dari tadi.
“Makanan sedap di
depan mata”, batin
Harimau sambil bersiap hendak menerjang siKancil. Begitu siKancil tampak
lengah, Harimau langsung menerjangnya.
Beruntung, Kancil sempat melihat
bayangan Harimau di air sungai sehingga bisa menghindar terjangannya. Hariamau
yang tampak kelaparan langsung menyerang Kancil dengan membabi buta. siKancil
hanya berusaha menghindar mati-matian. Dalam suatu serangan, Harimau bisa
membuat siKancil terdesak pada sebatang pohon. Tapi Kancil berusaha tenang dan
tidak panik.
“Tunggu, kamu lihat
sungai kecil itu”, kata siKancil sambil menujuk sungai kecil, tempatnya minum
tadi. Harimau mengangguk.
“Tadi sewaktu aku sedang minum air
sungai itu, aku melihat ada Harimau selain kamu”, kata siKancil
“Kamu pasti bohong”, sahut Harimau tidak
percaya.
“Kalau kamu tidak
percaya, aku akan tunjukkan kepadamu”, kata siKancil sambil melangkah ke tepi
sungai diikuti Harimau. Sampai di tepi sungai,
“Lihat, ada Harimau lain selain kamu
kan”, kata siKancil sambil menunjuk bayangan Harimau di tepi sungai. Harimau
yang tidak tahu kalau itu bayangannya sendiri merasa marah. Tanpa pikir
panjang, Harimau langsung menyerangnya.
Akibatnya, Harimau masuk ke dalam
sungai. Beruntung, sungai itu dangkal. Sehingga Harimau bisa menyelamatkan diri
kembali ke tepi sungainya. Di tepi sungai, Harimau segera mencari siKancil.
Tapi siKancil sudah pergi menjauh dari situ. Harimau tampak kesal dan marah
dibohongi Kancil.
“Lain kali, aku tidak mau dibohongi siKancil
lagi”, janji Harimau dalam hati.
Pada suatu kesempatan, Harimau yang
baru saja menyantap seekor rusa tiba-tiba melihat siKancil sedang berjalan
santai di tepi hutan. Harimau membuntutinya. Tahu ada yang membuntutinya, siKancil
segera berlari kencang. Tak mau kehilangan jejak siKancil, Harimau segera
mengejarnya. Terjadilah kejar mengejar yang seru antara siKancil dengan
Harimau.
Tanpa disadari, keduanya sampai di
padang tandus nan gersang. Di pucuk-pucuk pohon, banyak burung gagak tampak
bergerombol mencari mangsa. Kancil yang menyadari ada banyak burung gagak
langsung pura-pura mati. Harimau mendekati Kancil yang sedang berpura-pura mati
itu.
“Kamu sedang apa, Cil?”, tanya Harimau.
“Aku pura-pura mati
untuk membohongi gerombolan burung gagak yang ada disini”, jawab Kancil pelan.
“Aku tidak akan
tertipu lagi oleh ulahmu, Cil”, sahut Harimau yang langsung mengaum
sekeras-kerasnya.
Harimau tidak menyadari kalau aumannya
itu mengundang gerombolan burung gagak turun dari pucuk pohon. Rupanya, mereka
mencium bau daging rusa dari mulut Harimau. Harimau tampak kaget melihat
gerombolan burung gagak mengerubutinya. Harimau bertambah kaget lagi ketika
gerombolan burung gagak menyerangnya. Harimau berusaha mati-matian
mempertahankan diri. Tapi gerombolan burung gagak itu seakan tidak ada habisnya.
Harimau yang sudah kelelahan mempertahankan diri akhirnya menjadi makanan empuk
mereka.
Selesai memakan Harimau, gerombolan
burung gagak yang kekenyangan langsung pergi meninggalkan padang tandus nan
gersang. Mereka melupakan Kancil yang juga berada disitu. Setelah mereka pergi,
Kancil yang semula berpura-pura mati segera bangun. Kancil mendekati tubuh
Harimau yang terbujur kaku.
“Harimau, maafkan aku”, kata siKancil yang
bergegas meninggalkan padang tandus nan gersang itu
No comments:
Post a Comment